Distribusi barang adalah bagian dari kegiatan usaha, yang mana pada tahap ini merupakan kesempatan bagi perusahaan untuk menjual produknya secara maksimal. Strategi ini sendiri merupakan bagian dari strategi pemasaran yang dimiliki perusahaan dalam memasarkan produknya. Ini menjadi penting karena tanpa penjualan yang bagus, maka suatu perusahaan akan susah untuk dapat bertahan. Lantas, bagaimana strategi distribusi produk yang tepat?
Sebagai orang yang sedang menggeluti dunia marketing, terutama digital marketing, segala proses yang ada di dalamnya sama pentingnya. Mulai proses penjualan hingga terjadinya closing. Apalagi jika yang Anda distribusikan adalah produk baru. Tak sedikit pebisnis yang mengabaikan distribusi produk selalu berujung pada kerugian.
Jenis Strategi Distribusi Pemasaran Produk
Ada dua jenis strategi distribusi yang paling umum diketahui. Yaitu strategi distibusi langsung dan tidak langsung. Sedangkan distribusi tak langsung terbagi lagi menjadi distrbusi intensif, selektif,dan eksklusif. Berikut penjelasannya:
Strategi Distribusi Langsung
Strategi distribusi langsung adalah cara yang dilakukan penjual untuk menjual produknya ke konsumen secara langsung. Salah satu metode yang digunakan pebisnis di era modern adalah dengan memanfaatkan website toko online. Dimana konsumen bisa membeli secara online.
Strategi Distribusi Tidak Langsung
Dalam hal distribusi dikenal istilah perantara. Distribusi tak langsung melibatkan perantara dalam hal logistic dan penempatan produk. Sehingga mereka dapat mencapai konsumen dengan cepat dan efektif, pada lokasi yang optimal berdasarkan preferensi konsumen. Dalam strategi distribusi tidak langsung, terdapat banyak perantara. Setidaknya terdapat tiga metode distribusi tak langsung. Berikut penjelasannya:
Strategi distribusi intensif
Tujuan dari strategi yang satu ini adalah untuk menembus sebanyak mungkin ceruk pasar. Metode ini sangat bergantung pada jumlah barang yang tersedia di berbagai lokasi. Pelanggan bahkan tak perlu melakukan riset untuk melakukan pembelian.
Strategi distribusi selektif
Distribusi selektif adalah strategi distribusi dengan membatasi jumlah gerai di suatu area. Distribusi ini menjadi jalan tengah antara distribusi eksklusif dan intensif. Contoh nyatanya pada produk pakaian branded yang ditawarkan secara selektif. Merek-merek tersebut bisa memilih untuk mendistribusikan barang ke toko mereka sendiri, atau department store tertentu yang ada di kawasan elit.
Strategi distribusi eksklusif
Dari namanya saja, distribusi ini berarti memanfaatkan gerai yang terbatas. Strategi ini umumnya dilakukan oleh merek-merek mewah, terlebih untuk koleksi khusus yang hanya tersedia di lokasi tertentu. Metode ini digunakan untuk menjaga citra dan eksklusivitas suatu produk. Perusahaan yang menerapkan strategi ini umumnya adalah pemilik brand-brand kelas atas. Lamborghini misalnya. Untuk membeli mobil mewah tersebut, mau tak mau Anda harus mendatangi dealer Lamborghini, bukan? Dengan pendekatan ini, citra sebuah brand akan terangkat sebagai sesuatu yang eksklusif. Yang tentunya memiliki nilai lebih di mata konsumen.
Sebelum lebih jauh membahas strategi distribusi produk, tentu lebih baik jika Anda mengetahui tingkatan distribusi yang harus Anda ketahui, berikut ini
- Level zero: Saluran distribusi ini adalah level yang paling sederhana. Yaitu dengan keterlibatan penjualan langsung tanpa perantara dari produsen ke konsumen.
- Level one: Level one berarti melibatkan 1 perantara. Yaitu melibatkan perantara seperti pengecer antara produsen dan konsumen.
- Level two: Level ini berarti melibatkan dua perantara antara produsen dan konsumen. Misalnya pedagang grosir yang menjual ke pengecer, kemudian oleh pengecer dijual lagi ke sampai ke tangan konsumen.
- Level three: pada level ini, broker dan agen difungsikan. Agen biasanya bekerja atas nama perusahaan dan berkelindan erat dengan grosir. Pedagang grosir menjual ke pengecer, dan kemudian barang sampai ke tangan konsumen terakhir.
Bisa dibilang, rantai distribusi memang tampak sedikit membingungkan. Karena ada yang dapat berperan sebagai perantara dalam penjualan. Misalnya agen, grosir, pengecer, dan distributor lainnya.
Cara Memilih Strategi Distribusi Produk Yang Tepat
Ada beberapa faktor yang bisa membantu Anda dalam menentukan strategi distribusi yang tepat. Berikut ini adalah faktor-faktor yang menentukan tersebut:
1. Tipe barang
Yang pertama adalah tergantung tipe barang. Keputusan pembelian bergantung pada jenis barang yang akan dibeli oleh konsumen. ada tiga jenis pembelian oleh konsumen, yaitu pembelian rutin, pembelian luas, dan pembelian terbatas.
2. Basis pelanggan
Faktor kedua adalah basis pelanggan. Salah satu yang berbasis pelanggan adalah ecommerce. Masih banyak perusahaan dengan customer base yang terbiasa membeli barang secara langsung.
3. Kemampuan dan logistik
Strategi yang akan Anda gunakan juga bergantung pada investasi pada beberapa bidang. Seperti transportasi, personel distribusi, dan gudang untuk penyimpanan barang.